Suatu hari seperti biasa aku melakukan aktifitasku berjualan lewat internet, tiba-tiba kok kangen berkunjung dan sedekah ke panti asuhan yatim putri padahal belum tanggalnya. akhirnya malam hari aku sempatkan belanja di sebuah hypermart terdekat dan langsung meluncur ke panti bersama suami. sesampainya di sana aku segera memberi salam dan menjelaskan maksud kedatanganku kepada pengurus panti, tapi ntah kenapa waktu itu si ibu pengurus terlihat repot,bingung dan gelisah, setelah menunggu lama tiba-tiba ada seorang gadis berjilbab mungkin berusia 16 atau 17 tahun dalam kondisi pucat memegangi perutnya smbil di bopoh oleh si ibu pengurus panti. seketika itu saya langsung terhenyak dan segera bertanya pada si ibu pengurus panti " maaf bu kalo boleh saya bertanya kenapa dengan anak itu ?" si ibu menjawab dengan agak ragu dan patah-patah kalou si anak tadi sedang sakit perut lalu saya lanjut bertanya " maksudnya sakit datang bulan ya bu ? kok pucat sekali, apa gak dibawa ke dokter aja bu?", si ibu menjawab iya mbak sakit datang bulan , sebenernya kata dokter sudah divonis mium dan harus operasi tapi ibu si anak trauma karna tantenya pernah menderita penyakit yang sama waktu menjalani operasi meninggal. aku terdiam beberapa saat sampai hampir menetes airmataku. segera aku menyerahkan sedekahku yang tidak seberapa dan berpamitan pulang
Sepanjang perjalanan aku terdiam dan serasa otakku dipenuhi pikiran-pikiran aneh, hatiku tersa sesak,jantungku tiba-tiba berdetak dengan cepat dan tidak beraturan. ketika sampai di rumah aku segera mandi dan sholat isya, setelah itu aku merasa sangat lelah dan ingin segera tidur, tapi ternyata insomniaku kumat lagi, semakin malam aku semakin memikirkan nasib gadis malang itu muncul beribu pertanyaan dalam benakku " apakah dia sudah minum obat ?", sekarang bagaimana ya keadaannya?", apa dia kuat ya menahan rasa sakit yang luar biasa?", dan bagaimana masa depannya?" serta berbagai pertanyaan lain yang ntah darimana datangnya.
Tiba-tiba aku menangisi gadis itu, aku terbayang bayang raut wajahnya yang pucat menahan rasa sakitnya,terbayang bagaimana dengan sekolahnya jika setiap bulan dia mengalami sakit yang luar biasa, bagaimana dengan masa depannya, sepertinya aku melihat diriku dalam diri gadis itu. tiba-tiba teringat bagaimana dulu aku divonis kista dan harus segera operasi, melewati sakitnya operasi dan rangkaian pengobatan yang tiada henti selama 2 tahun, lalu dokter memvonis ku dengan tambahan penyakit yang lebih buruk endometriosis, penyakit itu terdengar asing dan sangat asing, bagaimana kehidupan pernikahan yang aku lalui dengan penyakit ini dan akhirnya menghancurkan pernikahanku. lalu aku menikah lagi ,walopun suamiku tau dengan detail apa endometriosis itu tapi aku rasa dia terkadang lupa bagaimana sakit yang kuderita mengganggu aktifitas sehari hariku. dia menuntut terlalu banyak dari yang bisa kuberikan, sampai akhirnya ntah kenapa dia bersikap sangat buruk padaku, aku tiba-tiba menjadi pencari nafkah tunggal, aku harus membiayai kebutuhan rumah tangga ditambah biaya obat yang harus aku minum ketika penyakitku kumat dari berjualan online. awalnya aku berusaha bersabar mungkin ini ujian yang harus kulewati kali ini sampai tak terasa 2 tahun berlalu dan tidak ada perubahan dalam diri suamiku, sikapnya semakin buruk terutama ketika penyakitku kumat dia seolah tak peduli lagi.
Aku sadar bahwa ALLAH SWT tidak akan memberikan ujian di atas kemampuan hambanya, aku berusaha untuk tetap bertahan walopun keluarga mertua sudah tidak memberikan dukungan mereka menganggap aku berbohong menyembunyikan sakitku padahal tidak pernah aku sembunyikan dari awal , tapi ya sudahlah buat apa juga mengeluh, ALLAH memberikan aku sakit pasti ada sebab nya kan, karna itu aku harus kuat,bertahan,mandiri. aku tidak ingin membebani siapapun dengan kondisiku ini. aku bisa mandiri dengan usahaku bahkan penghasilanku lebih besar dari ketika aku bekerja kantoran. waktu istirahat juga bisa kuatur sendiri dan ketika sakit aku bisa beristirahat tanpa harus bolos kerja
lalu bagaimana nasib gadis itu, hanya ALLAH yang Maha Mengetahui,seketika aku berdoa agar nasib dan takdirnya jauh lebih baik dari yang aku alami saat ini, aku berharap dia bisa sembuh dan menemukan kebahagiaan dalam setiap hal kecil. sampai detik ini terkadang pikiranku masih melayang pada gadis berjilbab itu. cerita ini adalah kisah nyata dan semoga bisa menginspirasi para wanita yang menderita kista,mium dan endometriosis untuk terus berusaha sembuh ,pantang menyerah, karna dibalik semnagat itulah terdapat kekuatan untuk sembuh dan bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar